Nurbaiti bahan strategi

NAMA NURBAITI
NIM : 11811097
JUDUL : BAHAN STRATEGI

Srategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat dalam berperang, seperti dalam angkatan darat atau angkatan laut. Secara umum, strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1989), strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai. Menurut O’Malley dan Chamot (1990), strategi adlah seperangkat alat yang melibatkan individu secara langsung untuk mengembangkan bahasa kedua atau bahasa asing. Strategi sering dihubungkan dengan prestasi bahasa dan kecakapan dalam menggunakan bahasa. Untuk memahami makna strategi secara lebih dalam, biasanya dikaitkan dengan istilah pendekatan dan metode. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati. Pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi. Metode adalah rencana keseluruhan bagi penyajian bahan bahasa secara rapi dan tertib. Sifat sebuah metode adalah prosedural.
Strategi belajar dapat digambarkan sebagai sifat dan tingkah laku. Oxford mendefinisikan strategi belajar sebagai tingkah laku yang dipakai oleh pembelajar agar pembelajaran bahasa berhasil, terarah, dan menyenangkan. Strategi belajar mengacu pada perilaku dan proses berfikir yang digunakan serta mempengaruhi apa yang dipelajari. Strategi pembelajaran bahasa adalah tindakan melaksanakan rencana dengan menggunakan beberapa variabel seperti tujuan, bahan, metode, dan alat, serta evaluasi agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi belajar menurut Huda (1999), antara lain:
1.Strategi Utama dan Strategi Pendukung. Strategi utama dipakai secara langsung dalam mencerna materi pembelajaran. Strategi pendukung dipakai untuk mengembangkan sikap belajar dan membantu pembelajar dalam mengatasi masalah seperti gangguan, kelelahan, frustasi, dan lain sebagainya.
2.Strategi Kognitif dan Strategi Metakognitif. Strategi kognitif dipakai untuk mengelola materi pembelajaran agar dapat diingat untuk jangka waktu yang lama. Strategi metakognitif adalah langkah yang dipakai untuk mempertimbangkan proses kognitif, seperti monitoring diri sendiri, dan penguatan diri sendiri. 
3.Strategi Sintaksis dan Strategi Semantik. Strategi sintaksis adalah kata fungsi, awalan, akhiran, dan penggolongan kata. Strategi semantik adalah berhubungan dengan objek nyata, situasi, dan kejadian.
Strategi pembelajaran berdasarkan klasifikasinya, sebagai berikut: 
Penekanan Komponen dalam Program Pengajaran Komponen program pengajaran anatara lain yang berpusat pada pengajar, peserta didik, dan materi pengajaran. Berpusat pada pengajar, pengajar menyampaikan informasi kepada peserta didik. Teknik penyajian adalah teknik ceramah, teknik team teaching, teknik sumbang saran, teknik demonstrasi, dan teknik antar disiplin. Berpusat pada peserta didik, strategi pembelajaran seperti ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk aktif dan berperan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator. Teknik penyajian adalah teknik diskusi, teknik kerja kelompok, teknik penemuan, teknik eksperimen, teknik kerja lapangan, dan teknik penyajian kusus. Berpusat pada materi pengajaran, materi terbagi dua yaitu materi formal dan materi informal. Materi formal adalah isi pelajaran yang terdapat dalam buku-buku teks resmi disekolah, sedangkan materi informal adalah bahan bahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah. Teknik penyajian adalah tutorial, teknik modular, teknik pengajaran terpadu, dan teknik demonstrasi..
Kegiatan Pengolahan Pesan atau Materi Dibedakan menjadi dua, yaitu strategi pembelajaran ekspositoris merupakan strategi berbentuk penguraian, baik berupa bahan tertulis maupun penjelasan secara verbal. Strategi pembelajaran heuristik adalah sebuah strategi yang menyiasati agar aspek-aspek dari komponen-komponen pembentuk sistem intruksional mengarah kepada pengaktifan peserta didik untuk mencari dan menemukan fakta, prinsip, serta konsep yang mereka butuhkan.
Pengelohan Pesan atau Materi Dibedakan menjadi dua, yaitu strategi pembelajaran dedukasi adalah pesan diolah mulai dari hal umum menuju kepada hal khusus. Misalnya bila pengajaran tentang kalimat tunggal, maka dimulai dengan definisi kalimat tunggal, contoh-contoh kalimat tunggal, dan dilanjutkan penjelasan ciri-ciri kalimat tunggal. Sedangkan strategi pembelajaran induksi adalah pesan diolah mulai dari hal-hal yang khusus menuju kepada konsep yang bersifat umum. Misalnya bila pengajaran tentang kalimat tunggal, maka dimulai dengan memberikan contoh-contoh kalimat tunggal, ciri-ciri kalimat tunggal sehingga peserta didik dapat mendefinisikan sendiri tentang kalimat tunggal.
Cara Memproses Penemuan Dibedakan menjadi dua, yaitu strategi pembelajaran ekspositoris merupakan strategi berbentuk penguraian yang dapat berupa bahan tertulis atau penjelasan verbal. Strategi penemuan (discovery) adalah proses yang mampu mengasimilasikan sebuah konsep atau prinsip. Seperti mengamati, mencerna, mengerti, menggolongkan, menduga, menjelaskan, dan membuat kesimpulan
Strategi Keterampilan Berbahasa Bahasa dipergunakan sebagaian besar pada aktivitas manusia. Semakin tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang, semakin baik pula penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Penggunaan berbagai teknik dan metode yang inovatif dapat menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif. Melalui proses pembelajaran yang dinamis, diharapkan akan tercipta suatu bentuk komunikasi lisan yang terpola melalui keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
1.Strategi Pembelajaran Keterampilan Menyimak Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Keterampilan menyimak pada tahapan lebih tinggi mampu menginformasikan kembali pemahamannya malalui keterampilan berbicara maupun menulis. Strategi pembelajaran menyimak sebagai berikut: 
a.Pemberian informasi tertentu, dalam hal ini peserta didik mendengarkan sebuah informasi, dan melihat demonstrasi serta mencatat.
b.Interaksi, dalam hal ini peserta didik diberikan contoh lalu mencontohkan dan mengulangi secara lebih kreatif beserta tanya jawab.
c.Secara independen, peserta didik melakukan kegiatan tertentu seperti, menyimak rekaman berupa model, melakukan indentifikasi dan klasifikasi dari suatu bentuk interaksi/percakapan yang nyata. 
Evaluasi kemampuan menyimak yaitu tes melalui rekaman, tes dalam bentuk tanya jawab, wawancara, menjawab isi dialog, menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan drama yang baru ditonton, dan bentuk tes lainnya.
2. Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Keterampilan berbicara merupakan keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Keterampilan berbicara diawali dengan adanya pemahaman minimal dari pembicara dalam membentuk sebuah kalimat. Sebuah kalimat, betapapun kecilnya, memiliki struktur dasar yang saling berkaitan satu sama lain sehingga mampu menyajikan sebuah makna. Strategi pembelajaran berbicara merujuk pada prinsip stimulus dan respon. Teknik dalam strategi pembelajaran berbicara antara lain: 
a. Berbicara terpimpin meliputi frase dan kalimat, dialog, dan pembacaan puisi. 
b. Berbicara semi-terpimpin meliputi reproduksi cerita, cerita berantai, menyusun kalimat dalam sebuah pembicaraan, melaporkan isi bacaan secara lisan.
 c. Berbicara bebas meliputi diskusi, drama, wawancara, berpidato, dan bermain peran.
3.Strategi Pembelajaran Keterampilan Membaca Keterampilan membaca memiliki peranan penting dalam pengembangan pengetahuan dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Fakta di lapangan menunjukan bahwa masyarakat di negara maju ditandai oleh berkembangnya suatu kebiasaan membaca yang tinggi. Membaca merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Pembelajaran membaca harus memperhatikan cara berfikir teratur dan baik. Membaca melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi seperti ingatan, pemikiran, daya khayal, pengaturan, penerapan, dan pemecahan masalah.
Strategi pembelajaran membaca adalah dengan menggunakan teknik pemberian tugas membaca teks selama waktu tertentu, kemudian mengajukan pertanyaan. Tes kemampuan membaca antara lain menggunakan bentuk btulsalah, melengkapi kalimat, pilihan ganda, dan pembuatan ringkasan atau rangkuman. Selain itu, strategi lain untuk meningkatkan keterampilan membaca yakni dengan membaca karya sastra.
5.Strategi Pembelajaran Keterampilan Menulis Keterampilan menulis didasari oleh penguasaan berbagai unsur kebahasaan maupun unsur diluar bahasa yang akan menjadi isi dalam tulisan. Keduanya harus terjalin sehingga menghasilkan tulisan yang runtun dan padu. Keterampilan menulis merupakan suatu usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang dilakukan secara tertulis. Isi tulisan yang diungkapkan dapat dipilih secara cermat dan disusun secara sistematis agar dapat dipahami dengan tepat. 
Tes keterampilan menulis adalah dengan membuat karangan, dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
 a. Kualitas dan ruang lingkup isi 
b. Organisasi dan penyajian isi 
c. Komposisi d. Kohesi dan Koherensi 
e. Gaya dan bentuk bahasa
 f. Tata bahasa, ejaan, tanda baca 
g.Kerapihan tulisan dan kebersihan Keterampilan menulis melibatkan unsur linguistik dan ekstralinguistik serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan bahasa secara tepat dan memikirkan gagasan yang akan dikemukakan.